Di dunia ini banyak sekali tempat-tempat yang misterius salah satunya adalah bermuda triangel atau segitiga bermuda. Konon katanya, setiap sesuatu yang melintasi wilayah tersebut akan hilang terhisap kedalam laut tanpa meninggalkan bekas apapun. Sudah banyak sekali peristiwa-peristiwa di segitiga bermuda ini seperti hilangnya kapal induk USS Cyclops 1918 yang hingga saat ini menjadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan spekulasi-spekulasi aneh dan tidak masuk akal yang berkembang di masyarakat. Ada yang mengatakan alien yang bersembunyi di dasar laut, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis Dajjal. Namun, ada juga fakta ilmiah di balik segitiga bermuda yaitu wilayah segitiga bermuda rentan sekali terhadap badai tak terduga dan ada gelombang Gulf Stream yang sangat cepat dan turbulen serta menelan serpihan kapal, pesawat, sampai penumpang-penumpangnya sehingga menghapus bukti-bukti terjadinya suatu bencana. Tak hanya itu, laut di segitiga bermuda memiliki kedalaman 30.000 meter atau lebih dari 9.000 meter yang memungkinkan sesuatu yang masuk kedalamnya tidak akan pernah ditemukan kembali. Di segitiga bermuda juga arus lautnya sangat kuat (Gulf Stream). Kapal dan pesawat bisa hilang di wilayah ini karena anomali kompas yang dapat mengacaukan sistem navigasi. Faktor cuaca juga bisa menjadi penyebab hilangnya kapal dan pesawat di segitiga bermuda. Penelitian satelit menjelaskan bahwa adanya gelombang dahsyat setinggi 80 kaki atau lebih yang dapat menghancurkan kapal menjadi berkeping-keping. Ada juga faktor topografi dasar laut segitiga bermuda yaitu adanya gundukan pasir di tengah laut, pulau di bawah laut, hingga palung yang luar biasa dalamnya sehingga kapalpun akan terjebak untuk selama-lamanya. Menurut ahli geokimia, Richard McIver adanya longsor di dasar laut segitiga bermuda mengakibatkan lumpur dan batu besar meluncur dengan cepat dan merobek dasar laut serta membuka selubung lapisan gas. Gas itu lalu pecah mengeluarkan metana dan menyebabkan gelombang besar. Gas metana itu kemudian meledak di permukaan air tanpa peringatan dan menyulitkan setiap kapal atau pesawat yang melintas disekitarnya.